Wednesday, 20 December 2017

RRI

RRI

Nama: Elhan Noor Auzan
NIM: 01716146257
Program Studi: Manajemen Informasi dan Komunikasi
Mata Kuliah: Manajemen Media
Dosen: Ibu Yolanda Presiana Desi, S.IP, MA


     Radio Republik Indonesia (RRI) adalah stasiun radio milik pemerintah Indonesia. RRI didirikan pada tanggal 11 September 1945. Slogan RRI adalah "Sekali di Udara, Tetap di Udara".

     RRI adalah satu-satunya radio yang menyandang nama negara yang siarannya ditujukan untuk kepentingan bangsa dan negara. RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang independen, netral dan tidak komersial yang berfungsi memberikan pelayanan siaran informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol sosial, serta menjaga citra positif bangsa di dunia internasional.

     Besarnya tugas dan fungsi RRI yang diberikan oleh negara melalui UU no 32 tahun 2002 tentang Penyiaran, PP 11 tahun 2005 tentang Lembaga Penyiaran Publik, serta PP 12 tahun 2005,  RRI  dikukuhkan sebagai satu-satunya lembaga penyiaran  yang dapat berjaringan secara nasional  dan dapat bekerja sama dalam siaran dengan lembaga penyiaran Asing.

     Dengan kekuatan  62 stasiun penyiaran termasuk Siaran Luar Negeri dan 5 (lima) satuan kerja (satker) lainnya yaitu Pusat Pemberitaan, Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbangdiklat) Satuan Pengawasan Intern, serta diperkuat 16 studio produksi serta 11 perwakilan RRI di Luar negeri  RRI memiliki 61 (enampuluh satu) programa 1, 61 programa 2, 61 programa 3, 14 programa 4 dan 7 studio produksi maka RRI setara dengan 205 stasiun radio.

     RRI sejak orde baru diganti Reformasi, RRI mengalami perkembangan secara struktural. RRI berubah ketika departemen penerangan dibubarkan. Pada saat itu tidak punya payung hukum, sedangkan dulu RRI sebagai lembaga penyiaran dibawah Departeman Penerangan. Setelah Departemen Penerangan dibubarkan, RRI masuk ke kementrian keuangan dibawah Dirjen BUMN, maka pada saat pertama menjadi PERJA, lalu menjadi hanya dibawah kementrian keuangan. Setelah dibawah kementrian keuangan cukup lama, keluarlah UU Penyiaran No. 32 tahun 2002.

     RRI diakhir Orde Baru merasa persaingan antarmedia pada saat itu sudah sangat kuat. Tahun 1997, dengan 450 karyawan, siaran RRI hanya 1, menyasar anak-anak kecil hingga orang tua. Pada akhir Orde Baru, RRI membuka Pro 2 sedangkan RRI Yogya Pro 3. RRI Yogya dengan 230 karyawan mengelola 4 studio penyiaran. Pro 1 dengan target audien anak kecil hingga orang tua namun lebih ke informasi. Pro 2 khusus anak muda, namun semakin sedikit audiensnya. Pro 3 sebagai jaringan berita nasional. Dan Pro 4 khusus budaya.

     Bulan November kemarin, direktur utama RRI meminta semua penyelenggara Pro 4 melakukan reformasi didalam program-programnya. 'Bagaimana cara anak muda tertarik pada budaya?' adalah sasaran utama mereka. Maka, yang akan menjadi penyiar utama Pro 4 adalah anak muda. Sebagai lembaga penyiaran publik RRI yang dipercaya satu-satunya radio yang menyandang nama 'Republik Indonesia' punya tanggung jawab sebagai media yang mewariskan budaya. Bagi RRI itu merupakan tugas berat, karena anak muda saat ini tidak begitu peduli pada budaya. Pengaruh RRI terhadap publik tidaklah terlalu besar.

     Ditengah persaingan antar media sekarang konvergensi menjadi satu cara memperkuat persaingan. Harus bermain di berbagai lingkungan, tidak bisa hanya mengandalkan frekuensi siaran konvensional. Maka salah satunya RRI bermain di streaming. Dan manajemen RRI sudah mempersiapkannya dengan baik dengan cara menyiapkan aplikasi streaming yang sudah terintegrasi RRI seluruh Indonesia, mulai dari Pro 1, Pro 2, dll.

     Salah satu upaya untuk mengelola program setiap tahun yaitu setiap bulan november RRI melakukan evaluasi. Diakhir tahun 2018, RRI akan mengadakan program baru yaitu 'SKS', siarannya anak kampus dan anak sekolah. Siswa SMP, SMA, SMK dan mahasiswa akan digilir untuk menjadi penyiar. RRI menyebutnya sebagai strategi komunikasi untuk mendekatkan RRI kepada publik. RRI membuka setiap proposal kegiatan mahasiswa selama tidak komersial itu gratis.

     Setiap program RRI menyiapkan break in time yang isinya iklan masyarakat, lagu. Jadi setiap 60 menit, break in time ada 4. Setiap hari, dalam perencanaan program, RRI punya 2 panduan, yang pertama ada DAS (Daftar Acara Siaran), dan yang kedua ada Traffic.


FORMAT PROGRAMA 2
VISI PROGRAMA :
Pusat Kreativitas Anak Muda

FORMAT PROGRAMA :
Musik dan Informasi

PERNYATAAN PROGRAMA :
Suara Kreatifitas

SEBUTAN PROGRAMA :
Pro 2 RRI Jogja

SEMBOYAN INSTITUSI :
Sekali di udara tetap di udara

SASARAN KHALAYAK :
12 s/d 25 Tahun

PENDIDIKAN :
SLTP s/d Sarjana


JENIS KELAMIN :
Pria dan Wanita


SES (STRATA EKONOMI SOSIAL) :
B dan C


SASARAN WILAYAH :
Kota Jogja, DIY, dan sekitarnya


SAPAAN :
Sahabat Kreatif


PRONOMINA PERSONA ORANG :
Sahabat


POLA PROGRAM :
Block system dan Capsule system dengan pendekatan Narrowcasting


KLASIFIKASI DAN PRESENTASI SIARAN :
  • Berita dan Informasi (30%)
  • Hiburan (40%)
  • Kebudayaan (10%)
  • Pendidikan (10%)
  • Iklan dan Penunjang (10%)
MUSIK :
  • Indonesia (70%) terdiri dari label 90% (perhari diputar sekitar 144 lagu) dan Indie 10% (perhari diputar 16 lagu)
  • Barat/Mancanegara (30%) perhari sekitar 68 lagu

VISI LPP RRI:
Terwujudnya RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang terpercaya dan mendunia


MISI LPP RRI
  1. Memberikan pelayanan informasi terpecaya yang dapat menjadi acuan dan ssarana kontrol sosial masyarakat dengan memperhatikan kode etik jurnalistik/kode etik penyiaran. Mengembangkan siaran pendidikan untuk mencerahkan, mencerdaskan, dan memberdayakan serta mendorong kreatifitas masyarakat dalam kerangka membangun karaktek bangsa.
  2. Menyelenggarakan siaran yang bertujuan menggali,  melestarikan dan mengembangkan budaya bangsa, memberikan hiburan yang sehat bagi keluarga, membentuk budi pekerti dan jati diri bangsa di tengah arus globalisasi.
  3. Menyelenggarakan program siaran berperspektif gender yang sesuai dengan budaya bangsa dan melayani kebutuhan kelompok minoritas.
  4. Memperkuat program siaran di wilayah perbatasan untuk menjaga kedaulatan NKRI
  5. Meningkatkan kualitas siaran luar negeri dengan program siaran yang mencerminkan politik negara dan citra positif bangsa.
  6. Meningkatkan partisipasi publik dalam proses penyelenggaraan siaran mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi program siaran.
  7. Meningkatkan kualitas audio dan memperluas jangkauan siaran secara nasional dan internasional dengan mengoptimalkan sumberdaya teknologi yang ada dan mengadaptasi perkembangan teknologi penyiaran serta mengefisienkan pengelolaan operasional maupun pemeliharaan perangkat teknik.
  8. Mengembangkan organisasi yang dinamis, efektif, dan efisien dengan sistem manajemen sumber daya (SDM, keuangan, asset, informasi dan operasional) berbasis teknologi informasi dalam rangka mewujudkan tata kelola lembaga yang baik ( good corporate governance)
  9. Meningkatkan kualitas siaran luar negeri dengan program siaran yang mencerminkan politik negara dan citra positif bangsa.
  10. Memberikan pelayanan jasa-jasa yang terkait dengan   penggunaan dan pemanfaatan asset negara secara profesional  dan akuntabel serta menggali sumber-sumber penerimaan lain untuk mendukung operasional siaran dan meningkatkan  kesejahteraan pegawai.

TUGAS POKOK LPP RRI
     Memberikan pelayanan informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran radio yang mengjangkau seluruh wilayah NKRI. (PP.12/2005. Ps. 4).


     Tugas LPP RRI dalam melayani seluruh lapisan masyarakat di seluruh wilayah NKRI tidak bisa dilayani dengan satu programa saja, oleh karena itu RRI menyelenggarakan siaran dengan 4 programa:
  1. Pro 1: Pusat siaran pemberdayaan masyarakat Pro 2: Pusat siaran kreatifitas anak muda 
  2. Pro 3: Pusat siaran jaringan berita nasional dan kantor berita radio 
  3. Pro 4: Pusat siaran budaya dan pendidikan 
  4. VOI: Citra & Martabat bangsa didunia internasional siaran setiap hari dengan 8 bahasa asing 
  5. Studio Produksi LN: Jembatan informasi Indonesia - LN dan LN - Indonesia
     Sebagai sumber informasi terpercaya sesuai dengan prinsip lembaga penyiaran publik, dalam menyelenggaran siaran RRI berpedoman pada nilai-nilai standar penyiaran :
  1. Siaran bersifat independet dan netral 
  2. Siaran harus memihak pada kebenaran 
  3. Siaran member pemahaman 
  4. Siaran mengurangi ketidakpastian 
  5. Siaran berpedoman pada pancasila, UUD 1945 dan kebenaran, serta peraturan yang lainnya. 
  6. Siaran harus memihak hanya kepada kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia Siaran harus menjaga persatuan, kesatuan dan Kedaulatan NKRI

Peran dalam Pemberdayaan Masyarakat: RRI menyelenggarakan siaran pemberdayaan masyarakat di semua lapisan masyarakat melalui siaran pedesaan, nelayan, wanita, anak-anak, siaran lingkungan hidup, kewirausahaan, teknologi tepat guna, kerajinan, perdagangan, pertanian, koperasi, industri kecil dll.


Peran RRI sebagai Pelestari Budaya Bangsa: Seluruh RRI wajib menyelenggarakan siaran seni dan budaya daerah seluruh indonesia secara konsisten dan tidak pernah berhenti seperti siaran ketoprak,wayang orang, wayang golek, madihin, saluang dan budaya minang lainnya, budaya bugis, dan budaya daerah-daerah lainnya.


Peran RRI sebagai pelestari lingkungan: RRI menyelenggarakan siaran Green Radio untuk penanaman kembali dan Re Use, Reduce dan Recycling dengan berbagai format dan variasi bentuk acara.


Peran RRI sebagai media pendidikan: RRI menyelenggarakan siaran pendidikan dari Taman Kanak-Kanak sampai Mahasiswa. RRI menyelenggarakan Pekan Kreatif dengan mengadakan lomba kreatif remaja seperti lomba cipta lagu, lomba cipta design , lomba IT, lomba band indie, bintang radio,  pekan tilawatil quran. Disamping itu juga menyelenggarakan siaran pendidikan social masyarakat, seperti siaran wanita, siaran pedesaan, siaran KB dll.


Peran RRI sebagai Media Diplomasi: RRI menyelenggarakan siaran radio diplomasi melalui siaran luar negeri untuk membangun citra positif bangsa didunia internasional bekerjasama dengan kedutaan dan radio luar negeri dengan siaran yang bersifat reciprocal. Kerjasama siaran dengan ABC, NHK, RTM, RTB, KBS, RTH, SR, BBC, Radio Jedah, Radio Turki, RCI, DW dll.


Peran RRI sebagai media terdepan tanggap bencana: RRI menyelenggarakan siaran langsung dari tenda darurat melalui Radio Based Disaster Management. Setiap ada bencana dalam waktu tidak lebih dari 24 jam RRI harus sudah melaporkan, kemudian diikuti program Pelipur Lara korban bencana dan trauma healing dengan mendirikan studio darurat.


Peran RRI dalam menghubungkan tenaga kerja di Luar Negeri: RRI menyelenggarakan siaran rutin dan terkoneksi dengan 7 negara yaitu  Hongkong, Malaysia, Brunei Darusalam, Jepang, Taiwan, Korea dan Arab Saudi untuk mendekatkan TKI dengan kampung halaman. Pendengar RRI di luar negeri khususnya TKI berjumlah puluhan ribu orang yang mendengar melalui audio streaming. Dalam rangka mewujudkan peran second track diplomacy menyelenggarakan acara Diplomatic Forum. Untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat Indonesia di Luar negeri khususnya tenaga kerja Indonesia antara lain diselenggarakan acara bilik sastra yang diperlrlombakan dan 2 pemenang dihadirkan oleh SLN untuk menghadiri acara uapacara kenegaraan 17 Agusdtus di Istana negara dan sidang DPR dan DPD di Senayan.


Peran RRI sebagai media hiburan: RRI menyelenggarakan siaran hiburan berupa siaran music dan kata, pagelaran musik klasik yaitu orkes symphony Jakarta dan orkes symphony yang dimiliki RRI daerah. Pagelaran kesenian dan budaya, lawak, Quiz dll.


Peran RRI dalam sabuk pengaman informasi (Information Safety Belt): selama tahun 2009 - 2010 RRI telah mendirikan studio di wilayah perbatasan dan daerah terpencil atau blankspot, antara lain: Entikong, Batam, Nunukan, Putusibaou, Malinau, Atambua, Ampana, Boven Digoel, Kaimana, Skow, Oksibil, Takengon, Sabang dan Sampang. Siaran melalui studio-studio produksi ini ditujukan untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan memberikan akses informasi yang berimbang bagi masyarakat di daerah perbatasan maupun di daerah-daerah yang sebelumnya tidak dapat menerima siaran RRI atau blankspot.
Continue reading RRI